Jakarta - AC Milan dan Barcelona terundi
bersama-sama dalam Grup H Liga Champions musim ini. Barca dinilai masih
sulit disaingi, tapi Rossoneri lebih suka menghadapinya langsung di fase
itu.
Selama beberapa musim terakhir Barca sangat dominan di Liga Champions. Trofi juara bahkan sanggup dua kali digondol si klub Catalan dari periode tersebut.
Kini Milan harus langsung bertemu dengan Barca, yang juga merupakan juara bertahan, di fase grup yang juga mereka huni bersama Bate Borisov dan Viktoria Plzen.
"Saya pikir sulit untuk berkompetisi dengan Barcelona. Mereka punya sejarah dan kultur di belakang klub mereka, yang mana mereka bisa memainkan gaya yang sama dari tim muda sampai tim utama," nilai mantan punggawa Milan Stefano Eranio kepada detikSport di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (4/9/2011).
"Jadi, mereka mendapatkan keuntungan yang bagus karenanya dibandingkan dengan tim-tim lain di dunia," lanjut pria 44 tahun yang sedang mengunjungi Indonesia bersama para pemain legendaris Milan yang tergabung dalam Milan Glorie tersebut.
Pun begitu, Eranio menilai kalau Milan setidaknya akan terus berusaha mengejar ketinggalan dan tentu saja berupaya mengalahkan Barca.
"Mungkin Milan tidak akan secara langsung berkompetisi dengan Barcelona, tapi saya pikir Milan masih bisa memendekkan jarak. Musim lalu jaraknya mungkin memang sangat jauh, tapi musim ini bisa saja jaraknya lebih pendek dari itu," tukasnya.
Pria yang kini merupakan bagian dari staf kepelatihan tim yunior Milan itu juga berpendapat kalau Milan lebih baik bertemu Barca di fase grup ketimbang berisiko berhadapan di babak 16 besar.
"Barcelona kini punya pemain seperti (Cesc) Fabregas, yang mana merupakan salah satu gelandang terbaik di dunia, mereka juga mendapatkan (Alexis) Sanchez dari Udinese, jadi mereka sangat banyak mendapatkan tambahan kekuatan baru untuk tim. Tidak mudah untuk mengalahkan mereka."
"Namun, Milan akan berusaha untuk mengalahkan mereka. Lebih baik bertemu mereka di fase grup ini, di babak awal dari turnamen ini, daripada bertemu di fase knock-out," analisisnya.
Selama beberapa musim terakhir Barca sangat dominan di Liga Champions. Trofi juara bahkan sanggup dua kali digondol si klub Catalan dari periode tersebut.
Kini Milan harus langsung bertemu dengan Barca, yang juga merupakan juara bertahan, di fase grup yang juga mereka huni bersama Bate Borisov dan Viktoria Plzen.
"Saya pikir sulit untuk berkompetisi dengan Barcelona. Mereka punya sejarah dan kultur di belakang klub mereka, yang mana mereka bisa memainkan gaya yang sama dari tim muda sampai tim utama," nilai mantan punggawa Milan Stefano Eranio kepada detikSport di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (4/9/2011).
"Jadi, mereka mendapatkan keuntungan yang bagus karenanya dibandingkan dengan tim-tim lain di dunia," lanjut pria 44 tahun yang sedang mengunjungi Indonesia bersama para pemain legendaris Milan yang tergabung dalam Milan Glorie tersebut.
Pun begitu, Eranio menilai kalau Milan setidaknya akan terus berusaha mengejar ketinggalan dan tentu saja berupaya mengalahkan Barca.
"Mungkin Milan tidak akan secara langsung berkompetisi dengan Barcelona, tapi saya pikir Milan masih bisa memendekkan jarak. Musim lalu jaraknya mungkin memang sangat jauh, tapi musim ini bisa saja jaraknya lebih pendek dari itu," tukasnya.
Pria yang kini merupakan bagian dari staf kepelatihan tim yunior Milan itu juga berpendapat kalau Milan lebih baik bertemu Barca di fase grup ketimbang berisiko berhadapan di babak 16 besar.
"Barcelona kini punya pemain seperti (Cesc) Fabregas, yang mana merupakan salah satu gelandang terbaik di dunia, mereka juga mendapatkan (Alexis) Sanchez dari Udinese, jadi mereka sangat banyak mendapatkan tambahan kekuatan baru untuk tim. Tidak mudah untuk mengalahkan mereka."
"Namun, Milan akan berusaha untuk mengalahkan mereka. Lebih baik bertemu mereka di fase grup ini, di babak awal dari turnamen ini, daripada bertemu di fase knock-out," analisisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar